Sumba Times – Karut marut sektor perhubungan di Indonesia dinilai disebabkan oleh banyaknya orang yang tidak kompeten dalam tata kelolanya. Masalah seperti kemacetan, minimnya transportasi umum yang layak, hingga permainan harga tiket menjadi beberapa penyebab utama yang disorot oleh calon Menteri Perhubungan (Menhub) di kabinet Prabowo-Gibran, Captain Coky Leonardo Panjaitan.
Captain Leon, yang sering disebut sebagai calon Menteri Perhubungan dalam kabinet Prabowo-Gibran, mengemukakan pandangannya saat berkunjung ke Samarinda pada Jumat (2/8) lalu.
“Bagaimana bisa berjalan baik, jika orang-orang di dalamnya banyak yang tak memiliki kompetensi. Ini yang harus diubah agar pembenahan ke bawahnya dapat terkoordinasi dengan baik,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat berada di ibu kota Kalimantan Timur, Captain Leon merasa miris melihat kondisi lalu lintas di Samarinda yang dinilainya jauh tertinggal dibanding Balikpapan.
Ia menyempatkan diri untuk melihat antrean di SPBU yang menambah kemacetan, serta bahu jalan yang dijadikan lahan parkir, sehingga menggerus lebar jalan.
“Setelah saya amati, permasalahan di sini terkait parkir liar, pungli, dan tak adanya transportasi publik yang nyaman,” urai pria yang berpengalaman sebagai nakhoda kapal di luar negeri tersebut.
Captain Leon menyarankan agar pemerintah daerah membuat regulasi yang mengatur parkir sehingga bisa menjadi sumber pemasukan daerah.
Menurutnya, pemerintah daerah perlu menggandeng pihak ketiga dalam tata kelola parkir, di mana juru parkir (jukir) dipekerjakan dan mendapat gaji bulanan.
“Dengan kondisi seperti yang saya lihat, jika ini bisa dikelola bersama swasta, bisa menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jangan seperti sekarang, jasa yang dibayarkan masyarakat itu larinya kemana,” tegas mantan Kepala Badan Pengawas Nasional Indonesia ini.
Captain Leon menekankan pentingnya ketegasan dari pemerintah daerah untuk menciptakan ketertiban. Ia mencontohkan banyak pelaku usaha yang membuka unit bisnis tanpa memikirkan fasilitas parkir, yang berdampak pada penggunaan bahu jalan untuk parkir.
“Lihat saja ada rumah makan yang ramai, orang datang lalu parkir di bahu jalan yang notabene dibangun dari pajak rakyat. Mereka untung, tapi pendapatan parkirnya tidak masuk ke kas daerah,” jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Tajukflores.com. Mari bergabung di Channel Telegram "Tajukflores.com", caranya klik link https://t.me/tajukflores, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Penulis : Adrian G
Editor : MG
Halaman : 1 2 Selanjutnya